Monday 30 May 2011

Janjikan Teladan

DIPANJANGKAN UNTUK IKTIBAR BERSAMA   LAHAULAWALA QUWWATAILLABILLAH

Bacalah..... .sbg PERINGATAN kita bersama...

Sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, Hasan (bukan
nama sebenarnya), mengajak ibunya untuk menunaikan rukun Islam yang
kelima.Sarah (juga bukan nama sebenarnya), sang Ibu, tentu senang
dengan ajakan anaknya itu. Sebagai muslim yang mampu secara material,mereka
memang berkewajiban menunaikan ibadah Haji. Segala kelengkapan sudah
disiapkan.

ibu anak-anak ini akhirnya berangkat ke tanah suci. Keadaan keduanya
sihat walafiat, tak kurang satu apapun. Tiba harinya mereka melakukan
thawaf dengan hati dan niat ikhlas menyeru panggilan Allah, Tuhan
Semesta Alam. "Labaik Allahuma labaik, aku datang memenuhi seruanMu ya
Allah".

Error! Filename not specified.

Hasan menggandeng ibunya dan berbisik, "Ummi undzur ila Ka'bah (Bu,
lihatlah Ka'bah)." Hasan menunjuk kepada bangunan empat persegi
berwarna hitam itu. Ibunya yang berjalan di sisi anaknya tak beraksi dia
terdiam. Perempuan itu sama sekali tidak melihat apa yang ditunjukkan oleh
anaknya.

Hasan kembali membisiki ibunya. Ia tampak bingung melihat raut wajah
ibunya. Di wajah ibunya tampak kebingungan. Ibunya sendiri tak
mengerti  mengapa ia tak bisa melihat apapun selain kegelapan. beberapakali ia
mengusap-usap matanya, tetapi kembali yang tampak hanyalah kegelapan.

Padahal, tak ada masalah dengan kesihatan matanya.. Beberapa minit yang
lalu dia masih melihat segalanya dengan jelas, tapi mengapa memasuki
Masjidil Haram segalanya menjadi gelap gulita. Tujuh kali Haji Anak
yang sholeh itu bersimpuh di hadapan Allah.. Ia shalat memohon ampunan-Nya.
Hati Hasan begitu sedih. Siapapun yang datang ke Baitulah, mengharap
rahmatNYA.Terasa hampa menjadi tamu Allah, tanpa menyaksikan segala
kebesaran-Nya, tanpa merasakan kuasa-Nya dan juga rahmat-Nya.

Hasan tidak berkecil hati, mungkin dengan ibadah dan taubatnya yang
sungguh-sungguh, Ibundanya akan dapat merasakan anugerah-Nya, dengan
menatap Ka'bah, kelak. Anak yang soleh itu berniat akan kembali
membawa ibunya berhaji tahun depan. Ternyata nasib baik belum berpihak
kepadanya. Tahun berikutnya kejadian serupa terulang lagi. Ibunya kembali
dibutakan didekat Ka'bah, sehingga tak dapat menyaksikan bangunan yang merupakan
symbol persatuan umat Islam itu. Wanita itu tidak dapat melihat
Ka'bah. Hasan tidak patah arang. Ia kembali membawa ibunya ke tanah suci tahun
berikutnya. Anehnya, ibunya tetap saja tak dapat melihat Ka'bah. Setiap berada di
Masjidil Haram, yang tampak di matanya hanyalah gelap dan gelap.

Begitulah keganjilan yang terjadi pada diri Sarah. hingga kejadian  itu
berulang sampai tujuh kali menunaikan ibadah haji.Hasan tak habis
fikir, dia tak mengerti, apa yang menyebabkan ibunya menjadi buta di depan
Ka'bah.. Padahal, setiap kali berada jauh dari Ka'bah, penglihatannya selalu
normal. Dia bertanya-tanya, apakah ibunya punya kesalahan sehingga
mendapat azab dari Allah SWT ?. Apa yang telah diperlakukan ibunya,
sehingga mendapat musibah seperti itu ? Segala pertanyaan berkecamuk
dalam dirinya. Akhirnya diputuskannya untuk mencari seorang alim
ulama, yang dapat membantu permasalahannya.

Beberapa saat kemudian ia mendengar ada seorang ulama yang terkenal
kerana kesohlehannya dan kebaikannya di Abu Dhabi (Uni Emirat).. Tanpa
kesulitan bererti, Hasan dapat bertemu dengan ulama yang dimaksud. Ia
pun mengutarakan masalah kepada ulama yang soleh ini. Ulama itu
mendengarkan dengan saksama, kemudian meminta agar Ibu Hasan perlu
menelefonnya. Anak yang berbakti ini pun pulang. Setibanya di tanah
kelahirannya, dia meminta ibunya untuk menghubungi ulama di Abu Dhabi
tersebut.

Beruntung, sang Ibu mau memenuhi permintaan anaknya. Ia pun menelefon
ulama itu, dan menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya di tanah
suci. Ulama itu kemudian meminta Sarah introspeksi, mengingat kembali,
mungkin ada perbuatan atau peristiwa yang terjadi padanya di masa
lalu, sehingga ia tidak mendapat rahmat Allah. Sarah diminta untuk bersikap
terbuka, mengatakan dengan jujur, apa yang telah dilakukannya. . "Anda
harus berterus-terang kepada saya, karana masalah anda bukan masalah
senang," kata ulama itu pada Sarah. Sarah terdiam sejenak. Kemudian
dia meminta waktu untuk memikirkannya. Tujuh hari berlalu, akan tetapi
ulama itu tidak mendapat sebarang khabar dari Sarah.

Pada minggu kedua setelah percakapan pertama mereka, akhirnya Sarah
menelefon. "Ustaz, waktu masih muda, saya bekerja sebagai jururawat
di rumah sakit," cerita Sarah akhirnya.
"Oh, bagus..... Pekerjaan jururawat adalah pekerjaan mulia," potong
ulama itu.

"Tapi saya mencari wang sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara, tidak peduli, apakah cara
saya itu halal atau haram," ungkapnya terus terang. Ulama itu terkejut..

kena ambil tau

Assalamualaikum

Hari ini saya ingin kongsikan bagaimana untuk kita mengenal pasti ubat-ubatan yang mengandungi sumber khinzir.
Satu cara yang paling penting ialah dengan membaca label pada produk ubat tersebut.

Tapi... macam mana kita nak tahu kalau kita tak paham istilah-istilah sains yang sering digunakan pada label ubat?

Dalam Bahsa Melayu, perkataan Babi atau Khinzir jelas menggambarkan haiwan berkaki empat ini sama ada daging babi, bulu babi ataupun kulit babi. Tetapi di dalam bahasa Inggeris, kita mungkin terkeliru dengan pelbagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan haiwan ini. Contohnya:
 
1. Pork : Istilah yang digunakan untuk daging babi di dalam masakan
.
 
2. Swine : Istilah yang digunakan untuk keseluruhan kumpulan spesis babi.

 
3. Pig : Istilah umum untuk seekor babi atau sebenarnya bermaksud babi muda, berat kurang 50kg.

 
4. Hog : Istilah untuk babi dewasa, berat melebihi 50kg.

 
5. Porcine : Istilah yang digunakan untuk sesuatu yang berkaitan atau berasal dari babi. Porcine sering digunakan di dalam bidang perubatan untuk menyatakan penggunaan sumber yang berasal dari babi.

6. Boar : Babi liar

7. Sow : Istilah untuk babi betina dewasa yang jarang digunakan.

8. Sow Milk : Susu BAbi


dan ada pelbagai istilah lagi...

Daripada pelbagai istilah Bahasa Inggeris yang menggambarkan haiwan babi, istilah Porcine sering digunakan dalam bidang perubatan atau label ubat. Mungkin ramai orang Islam yang tidak mengetahui bahawa label yang bertulis "This product contain substance from porcine" bermaksud "Produk ini mengandungi bahan dari babi", atau label yang menyatakan "The source of gelatin capsule is porcine" bermaksud "Kapsul dari gelatin babi".

TQ
 

Friday 27 May 2011